Rabu, 27 Juli 2011

gizi ibu menyususi

GIZI SEIMBANG BAGI IBU MENYUSUI A. PENDAHULUAN Masa menyusui adalah masa yang sangat penting, hal ini dikarenakan setelah ibu melahirkan akan memerlukan waktu untuk memulihkan kembali kondisinya dan mempersiapkan ASI sebagai makanan pokok untuk bayinya. Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan. Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya. Kebutuhan gizi pasa masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25 % , karena berguna untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi. Semua itu akan meningkat tiga kali dari kebutuhan biasa. Makanan yang dikonsumsi berguna untuk melakukan altivitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh , proses memproduksi asi serta sebagai asi itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan.Menu makanan seimbang yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan teratu, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak mengandung alcohol, nikotin serta bahan pengawet atau pewarna. Oleh karena itu diperlukan gizi / nutrisi yang dapat memenuhi kebutuhannya. Pada kesempatan ini marilah kita bersama – sama untuk melihat jenis gizi seperti apa yang diperlukan oleh seorang ibu dalam masa nifas atau menyusui, karena sebagai seorang bidan tentunya harus tahu tentang kebutuhan gizi seorang ibu nifas atau menyusui. B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GIZI IBU MENYUSUI Faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui adalah : 1. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari 2. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram protein sehari 3. Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika kekurangan atau lebih zat gizi 4. Aktivitas C. KEBUTUHAN ZAT GIZI IBU MENYUSUI 1. Sumber tenaga ( energi ) Untuk pembakaran tubuh, pembentukkan jaringan baru, penghematan protein ( jika sumber tenaga kurang, protein dapat digunakan sebagai cadangan untuk memenuhi kebutuhan energi ). Zat gizi sebagai sumber karbohidrat terdiri dari beras, sagu, jagung, tepung terigu dan ubi. Sedangkan zat kemak dapat diperoleh dari hewani ( lemak, mentega, keju ) dan nabati ( kelapa sawit, minyak sayur, minyal kelapa dan margarine ). Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nurisi baik adalah 70 kal/ 100 ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/ hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui (Dudek, 2001) 2. Sumber pembangun ( Protein ) Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel – sel yang rusak atau mati. Protein dari makanan harus diubah menjadi asam amino sebelum diserap oleh sel mukosa usus dan dibawa ke hati melalui pembuluh darah vena portae. Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani ( ikan, udang, kerang, kepiting, daging ayam, hati, telur, susu dan keju ) dan protein nabati ( kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai, tahu dan tempe ). Sumber protein terlengkap terdapat dalam susu, telur dan keju, ketiga makanan tersebut juga mengandung zat kapur, zat besi dan vitamin B. 3. Sumber pengatur dan pelindung ( Mineral, vitamin dan air ) Unsur – unsur tersebut digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan pengatur kelancaran metabolisme dalam tubuh. Ibu menyusui minum air sedikitnya 3 liter setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali habis menyusui) . Sumber zat pengatur dan pelindung biasa diperoleh dari semua semua jenis sayuran dan buah – buahan segar. Jenis – jenis mineral penting : a. Zat kapur Untuk pembentukan tulang, sumbernya : susu, keju, kacang – kacangan dan sayuran berwarna hijau. b. Fosfor Dibutuhkan untuk pembentukan kerangka dan gigi anak, sumbernya : susu, keju dan daging. c. Zat besi Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui karena dibutuhkan untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta menambah sel darah merah ( HB ) sehingga daya angkut oksigen mencukupi kebutuhan. Sumber zat besi antara lain kuning telur, hati, daging, kerang, ikan, kacang – kacangan dan sayuran hijau. d. Yodium Sangat penting untuk mencegah timbulnya kelemahan mentak dan kekerdilan fisik yang serius, sumbernya : minyak ikan, ikan laut dan garam beryodium. e. Kalsium Ibu menyusui membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan gigi anak, sumbernya : susu dan keju Jenis – jenis vitamin : a. Vitamin A Digunakan untuk pertumbuhan sel, jaringan, gigi dan tulang, perkembangan syaraf pengkihatan, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Sumber : kuning telir, hati mentega, sayuran berwarna hijau dan buah berwarna kuning ( wortel, tomat dan nangka). Selain itu ibu menyusui juga mendapat tambhan berupa kapsul vitamin A ( 200.000 IU ) b. Vitamin B1 ( Thiamin ) Dibutuhkan agar kerja syaraf dan jantung normal, membantu metabolisme karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makan yang baik , membantu proses pencernaan makanan, meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi dan mengurangi kelelahan. Sumbernya : hati, kuning telur, susu, kacang – kacangan, tomat jeruk nanas dan kentang bakar. c. Vitamin B2 ( Riboflavin ) Vitamin B2 dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas, nafsu makan, pencernaan, system urat syaraf, jaringan kulit dan mata. Sumber : hati, kuning telur, susu, keju, kacang- kacangan, dan sayuran berwarna hijau. d. Vitamin B3 ( Niacin ) Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam proses pencernaan, kesehatan kulit, jaringan syaraf dan pertumbuhan. Sumber : susu, kuning telur, daging, kaldu daging, hati, daging ayam, kacang- kacangan beras merah, jamur dan tomat. e. Vitamin B6 ( Pyridoksin ) Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan gigi dan gusi. Sumber : gandum, jagung, hati dan daging. f. Vitamin B12 ( Cyanocobalamin ) Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan saraf. Sumber : telur, daging hati, keju, ikan laut dan kerang laut. g. Folic Acid Vitamin ini dibutuhkan untuk pertumbuhan pembentukkan sel darah merah dan produksi inti sel. Sumber : hati, daging, ikan, jeroan dan sayuran hijau. h. Vitamin C Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu jaringan ikat ( untuk penyembuhan luka ), pertumbuhan tulang, gigi dan gusi, daya tahan terhadap infeksi, serta memberikan kekuatan pada pembuluh darah. Sumber : jeruk, tomat, melon, brokoli, jambu biji, mangga, papaya dan sayuran. i. Vitamin D Dibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukkan tulang dan gigi serta penyerapan kalsium dan fosfor. Sumbernya antara lain : minyak ikan, susu, margarine dan penyinaran kulit dengan sinar matahari pagi ( sebelum pukul 09.00 ) j. Vitamin K Dibutuhkan untuk mencegah perdarahan agar proses pembekuan darah normal. Sumber vitamin K adalah kuning telur, hati, brokoli, asparagus dan bayam. k. Air Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah, bukan minuman ringan / softdrink. Tabel. Perbandingan angka kecukupan energi dan zat gizi wanita dewasa dan tambahannya untuk ibu hamil dan menyusui No Zat Gizi Total Wanita Dewasa Tambahan Ibu Hamil Ibu menyusui 0 – 6 bulan 7 – 12 bulan 1. Energi (kkal ) 2200 285 700 500 2 Protein (g) 48 12 16 12 3 Vitamin A (RE) 500 200 350 300 4 Vitamin D (mg) 5 5 5 5 5 Vitamin E (mg) 8 2 4 2 6 Vitamin K (mg) 6,5 6,5 6,5 6,5 7 Tiamin (mg) 1,0 0,2 0,3 0,3 8 Riboflavin (mg) 1,2 0,2 0,4 0,3 9 Niasin (mg) 9 0, 1 3 3 10 Vitamin B 12 (mg) 1,0 0,3 0,3 0,3 11 Asam Folat (mg) 150 150 50 40 12 Piidoksin (mg) 1,6 0,6 0,5 0,5 13 Vitamin C (mg) 60 10 25 10 14 Kalsium (mg) 500 400 400 400 15 Fosfor (mg) 450 200 300 200 16 Besi (mg) 26 20 2 2 17 Seng (mg) 15 5 10 10 18 Yodium (mg) 150 25 50 50 19 Selenium (mg) 55 15 25 20 DAFTAR PUSTAKA Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm: 97-115). Arisman, Dr. MB, 2004, Gizi dalam Daur Kehidupan, EGC ,Jakarta.,32 - 39 Huliana, Mellyna. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Jakarta: Puspa Swara. Melliana Hulliana, 2003, Perawatan Ibu Melahirkan, Puspa Swara, Jakarta,hal : 23 – 28 Prodi Cirebon, 2003, Buku Panduan Preseptor, Poltekkes Tasik Malaya, hal :17 – 28 PUSDIKNAKES. 2003. Asuhan Kebidanan Postpartum. WHO: JHPIEGO Saifudin, Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar